Teks Khutbah Bersyukur dengan Kemerdekaan

Teks Khutbah Bersyukur dengan Kemerdekaan

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Teks khutbah bersyukur dengan kemerdekaan

Mukadimah khutbah

 وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ

Advertisement
Scroll To Continue with Content

أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Latin: Alhamdulillahi robbil alamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin ashsholatu wassalamu'ala asrofil mursalin wa ala alihi washohbihi ajmain amma ba'du.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ.

Latin: Innal hamda lillaah nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa na'uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a'maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang hanya kepada-Nya kami memuji, memohon pertolongan, dan mohon keampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barangsiapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah subhanahu Wa ta'ala. Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpalan darah yang hina hingga dia membentuk manusia sebagai sebaik-baiknya bentuk.

Kemudian sholawat bersampul salam kita kirimkan dan kita haturkan kepada Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam beliau merupakan penutup para nabi dan manusia yang membentangkan jalan yang lurus menuju surganya Allah SWT.

Bersyukurlah kita sebagai anak cucu bangsa Indonesia. Yang di mana tanah air kita ini memiliki sejarah yang sangat-sangat menginspirasi bagi para anak cucunya. Dengan memperjuangkan banyak hal tentunya diantaranya adalah agama serta nyawa taruhannya untuk merebut sebuah kemerdekaan dari bangsa penjajah.

Dengan pencapaian apa yang sudah diraih oleh pendahulu pendahulu pejuang dari tentara Indonesia kita perlu untuk muhasabah untuk mengintropeksi diri untuk bisa menciptakan generasi-generasi dan negara yang baik.

Hadist Bermuhasabah

Diriwayatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadis yang berbunyi:

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang mengevaluasi dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt.” (HR Tirmidzi).

Di dalam hadis tersebut kita disuruh untuk selalu mengintropeksi diri dengan apa yang sudah diperjuangkan oleh para pejuang-pejuang kita para syuhada untuk merebut kembali kemerdekaan Indonesia yang telah melimpahkan semua tenaganya, pikirannya serta bahkan nyawanya sekalipun untuk merebut kemerdekaan.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Hingga saat ini negara Indonesia sudah berdiri hampir tiga perempat abad sehingga kita patut mensyukuri apa yang sudah kita nikmati hingga saat ini dari berbagai jenis-jenis tanaman yang ada hingga pertanian yang subur dan padi yang selalu tumbuh di dalam negeri kita ini. 

Alquran surat Ibrahim ayat ke-7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Latin: Wa idz ta’adzdzana robbukum lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzabi lasyadid.

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dalam surah yang di bacakan tadi Allah subhanahu Wa ta'ala mengingatkan kepada kita semua untuk selalu bersyukur kepada Allah tentang limpahan rahmat yang dia berikan kepada umat manusia.

 Ketika kita kita bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan maka Allah akan limpahkan lebih banyak lagi kenikmatan-kenikmatan yang sebelumnya tidak kita rasakan. Namun ketika kita kufur akan nikmat yang diberikan tidak ada rasa bersyukurnya maka Allah akan memberikan kita azab yang sangat pedih.

Maka dari itu para jamaah sekalian mari kita jauhi rasa kufur kita atas nikmat yang sudah ada namun kita selalu bersyukur dengan nikmat yang sudah kita rasakan hingga saat ini.

Ketika kita menarik contoh di dalam kehidupan masyarakat untuk selalu bersyukur maupun kita kufur yang kita rasakan.

Ketika ada saudara kita memberikan kita sedikit kebahagiaan yang dibagi kepada kita maka kita patutlah kita bersyukur dengan apa yang sudah dia berikan kepada kita walaupun hanya kata terima kasih walaupun itu tidak bisa terucap dari mulut kita

Namun itu sudah menjadi fitrah manusia ketika diberikan sebuah kenikmatan untuk merasa ingin berterima kasih kepada orang yang sudah memberikan sesuatu kepada kita.

Syukur kaitannya dengan nikmat, bukankah orang ketika mendapatkan nikmat tertentu merasa bahagia?,"

"Sudah fitrah di kalangan manusia, begitu seseorang merasa bahagia dengan satu penerimaan dari pemberian, dia pasti akan mensyukurinya dengan ungkapan terima kasih" Ustaz Adi Hidayat beberapa kali kesempatan

Jamaah Jumat yang berbahagia dan dimuliakan Allah

Jangan anggap kesuksesan yang sudah kita miliki saat ini merupakan jerih payah kita sendiri. Pekerjaan yang layak rumah yang mewah kendaraan yang banyak duit yang berlimpah dan jabatan yang tinggi itu merupakan titipan Allah dan Kita patut mensyukuri selama kita menggunakan titipan ini dengan baik dan benar

Khutbah kedua

Sudah sepatutnya lah Kita sebagai manusia untuk melakukan rasa syukur kita kepada Allah tentang semua limpahan rahmat, hidaya, Inayah terutama nikmat kesehatan yang diberikan kepada kita semua. Semoga kita bisa menjadikan diri kita menjadi lebih baik daripada hari kemarin dan bisa melaksanakan ibadah-ibadah sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah lebih khusyuk dan lebih berkualitas di mata Allah

Marilah kita mengadakan tangan kita ke atas seraya meminta pertolongan kepada Allah sang penguasa yang maha rahim.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati. Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa. Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina. Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait