Khutbah Jumat: Pemimpin yang Baik dalam Islam

Khutbah 1

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِالِلّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا¸ مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ¸ أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ¸ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.

Jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan, termasuk nikmat iman dan kesehatan, sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Shalawat bersama salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, beserta para sahabatnya.

Di hari yang istimewa ini, marilah kita bersama-sama menggali hikmah dan pelajaran dari kepemimpinan dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:30):

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.'” (QS. Al-Baqarah: 30).

Dalam konteks ini, pemimpin bukan hanya diartikan sebagai seseorang yang memiliki kekuasaan, tetapi juga sebagai individu yang mampu membawa dan memimpin orang lain menuju kebaikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Dan Kami menjadikan di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan yakin akan ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajdah: 24)

Jamaah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.,

Terdapat beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Karakteristik yang pertama yaitu bertanggung jawab. Seorang pemimpin harus mampu mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil. Tanggung jawab tersebut bukan hanya terhadap orang-orang yang dipimpin, tetapi juga kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,

فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (HR. Bukhari 6605).

Kedua, seorang pemimpin yang baik harus adil dan bijaksana. Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin harus berlandaskan pada keadilan dan kebijaksanaan. Allah berfirman dalam surah An-Nisa (4:58):

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)

Selanjutnya, seorang pemimpin yang baik harus mampu menjadi teladan dalam akhlak dan perilaku. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dari pemimpin yang menjadi teladan di muka bumi ini. Beliau menunjukkan integritas, kejujuran, serta kepedulian terhadap umatnya.

Lalu, karakteristik yang terakhir yaitu mendengarkan dan merangkul. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat. Dengan demikian, mereka bisa mengambil langkah yang tepat dalam memenuhi kebutuhan orang-orang yang dipimpin.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Kepemimpinan dalam Islam adalah sebuah amanah yang besar. Mari kita refleksikan diri kita masing-masing. Sudahlah kita menerapkan karakteristik seorang pemimpin yang baik dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan, masyarakat, maupun dalam pekerjaan kita?

Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

Saudara-saudara yang berbahagia, mari kita renungkan bagaimana kita sebagai umat Islam dapat mendukung pemimpin yang baik. Kita diajarkan untuk saling mendukung dan menghargai pemimpin yang membawa kemaslahatan bagi umat. Namun, kita juga memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik dan mampu menjadi pemimpin dalam kehidupan kita masing-masing. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga kita semua mampu menjalankan peran sebagai pemimpin dengan baik.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ

 بَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ